Ibu Kota Sulawesi Tenggara dan Kekayaan Alamnya

Ibu Kota Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tenggara pulau Sulawesi. Ibu kotanya adalah Kendari.

Sulawesi Tenggara memiliki luas wilayah 38.067 km² dan dihuni oleh sekitar 2,5 juta penduduk. Suku di Sulawesi Tenggara adalah Suku Buton, Suku Bajau, Suku Culambau, Suku Muna, Suku Padoe.

Sulawesi Tenggara memiliki kekayaan alam yang melimpah, antara lain mineral, nikel, aspal, dan kayu. Selain itu, Sulawesi Tenggara juga memiliki potensi wisata yang besar, seperti Taman Nasional Wakatobi, Pulau Labengki, dan Benteng Keraton Buton.

Ibu Kota Sulawesi Tenggara

Kendari adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kota ini terletak di bagian tenggara Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Teluk Kendari.

Kendari memiliki luas sekitar 271,76 kilometer persegi dan dihuni oleh sekitar 350.267 jiwa pada tahun 2021.

Baca Juga Link CCTV Online Kendari

Sejarah Singkat Ibu Kota Sulawesi Tenggara

Kendari, menyimpan sejarah panjang yang terjalin erat dengan perdagangan dan perkembangan wilayahnya. Teluk Kendari telah dikenal sejak dahulu sebagai daerah persinggahan para pedagang yang berlayar menuju Ternate.

Peta Portugis kuno dari awal abad ke-15 menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur Celebes bernama Citta dela Baia di pesisir Teluk Baia du Tivora, yang identik dengan Teluk Kendari.

Pada tahun 1828, seorang pelaut Belanda bernama Jacques Nicholas Vosmaer ditugaskan oleh Gubernur Hindia Belanda untuk mengamati jalur perdagangan di pesisir timur Sulawesi. 

Pada tanggal 9 Mei 1831, Vosmaer membuat peta pertama Teluk Kendari dan menjalin hubungan dengan Raja Tebau, penguasa wilayah timur Kerajaan Konawe. Setahun kemudian, Vosmaer mendirikan kantor dagang dan membangun istana bagi Raja Tebau di Teluk Kendari, memindahkannya dari Lepo-Lepo.

Peristiwa ini menjadi titik balik perkembangan Kendari sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan. Di bawah pemerintahan kolonial Belanda dan pendudukan Jepang, Kendari berkembang pesat. Saat itu, wilayah Kendari seluas 31,40 km2 dan merupakan ibukota Onder Afdeling atau kewedanaan Ken Laiwoi.

Pada tahun 1959, Kendari resmi menjadi ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-undang nomor 29. Statusnya kemudian meningkat menjadi ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo serta Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964.

Perubahan status selanjutnya terjadi pada tahun 1978, ketika Kendari menjadi Kota Administratif melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19. Puncaknya, pada tanggal 3 Agustus 1995, Kendari resmi ditetapkan sebagai Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995.

Kekayaan Alam di Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara memiliki kekayaan alam yang melimpah, antara lain mineral, nikel, aspal, dan kayu.

Selain itu, Sulawesi Tenggara juga memiliki potensi wisata yang besar, seperti Taman Nasional Wakatobi, Pulau Labengki, dan Benteng Keraton Buton.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Sulawesi Tenggara:

  • Sulawesi Tenggara adalah salah satu provinsi penghasil nikel terbesar di Indonesia.
  • Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara adalah salah satu taman nasional di Indonesia.
  • Pulau Labengki di Sulawesi Tenggara dijuluki sebagai “Miniatur Raja Ampat” karena memiliki pulau-pulau kecil yang dikelilingi oleh lautan biru..
  • Benteng Keraton Buton di Sulawesi Tenggara adalah salah satu benteng terluas di Sulawesi.

Suku di Sulawesi Tenggara

Berikut ini adalah beberapa suku yang terdapat di Sulawesi Tenggara:

  • Suku Buton
  • Suku Bajau
  • Suku Culambau
  • Suku Muna
  • Suku Padoe
  • Dan masih ada suku-suku lainnya

Akhir Kata

Kendari merupakan ibukota dari Sulawesi Tenggara dengan luas wilayah sekitar 271,76 kilometer persegi dan dihuni oleh sekitar 350.267 jiwa pada tahun 2021.

Demikianlah informasi yang CCTVKebumen dapat tuliskan, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat.

Tinggalkan komentar