Terekam CCTV Balita Dianiaya Pemilik Daycare Wensen School Depok

Cctvkebumen – Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan oleh rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan kekerasan terhadap balita di sebuah daycare. Rekaman tersebut memperlihatkan seorang balita yang mengalami penyiksaan oleh pemilik fasilitas daycare tersebut. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan tetapi juga menggugah kesadaran tentang perlunya perlindungan yang lebih ketat untuk anak-anak di lingkungan perawatan anak.

Rekaman CCTV yang beredar menunjukkan situasi yang sangat mengkhawatirkan. Dalam video tersebut, terlihat jelas bahwa balita tersebut diperlakukan dengan kasar oleh pemilik daycare. Tindakan kekerasan yang dilakukan meliputi penanganan fisik yang kasar, serta perlakuan yang tidak pantas. Rekaman ini muncul setelah adanya laporan dari orang tua balita yang mencurigai adanya perlakuan tidak wajar di daycare tersebut.

Setelah rekaman tersebut viral, banyak pihak yang menyuarakan kemarahan dan kekhawatiran mereka. Orang tua, masyarakat, serta organisasi perlindungan anak meminta tindakan tegas terhadap pelaku. Pihak berwenang mulai melakukan penyelidikan untuk memastikan tindakan hukum yang tepat. Ini termasuk penahanan pemilik daycare dan proses hukum yang sesuai untuk memastikan keadilan bagi korban.

Kronologi Balita Dianiayi di Tempat Penitipan Anak

Kronologi Balita Dianiayi di Tempat Penitipan Anak

Pemilik tempat penitipan anak atau daycare dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan terhadap balita. Balita berinisial MK (2) dilaporkan dipukul dan ditendang saat berada di daycare di Depok. Kasus ini dilaporkan oleh orang tua MK, Rizki Dwi (28), kepada Polres Metro Depok setelah tidak terima anaknya mengalami kekerasan di tempat penitipan tersebut.

Peristiwa dugaan penganiayaan terhadap MK terjadi di daycare yang terletak di Harjamukti, Cimanggis, Depok, pada Senin (10/6/2024). Pada saat kejadian, MK baru beberapa minggu mulai beradaptasi di daycare milik MI, yang seharusnya adalah masa transisi awal bagi anak.

Orang tua korban mengetahui adanya penganiayaan setelah menerima laporan dari salah satu guru, yang kemudian dikonfirmasi melalui rekaman CCTV di salah satu ruangan daycare. Sebelum mendapatkan bukti dari CCTV, Rizki sempat menghubungi pihak daycare untuk meminta penjelasan mengenai memar-memar di tubuh MK. Namun, pihak daycare justru membantah tuduhan tersebut.

Awalnya, Rizki menganggap bahwa memar di tubuh MK mungkin disebabkan oleh sakit, karena pada waktu itu MK sedang mengalami demam. Meski sudah mendapatkan penjelasan dari dokter, Rizki tetap berharap bahwa pihak daycare tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya.

CCTV Jadi Bukti, Tata Irianty Aniaya Anak di Daycare

CCTV Jadi Bukti, Tata Irianty Aniaya Anak di Daycare

Selebgram sekaligus pemilik daycare, Tata Irianty, baru-baru ini mengejutkan media sosial (medsos) setelah diduga terlibat dalam kasus penganiayaan balita yang dititipkan di tempatnya. Rekaman CCTV yang menunjukkan Tata Irianty diduga melakukan kekerasan terhadap balita di daycare-nya kini viral di media sosial. Tata Irianty, juga dikenal sebagai Meita Irianty, adalah seorang influencer dalam bidang parenting.

Video yang beredar memperlihatkan detik-detik dugaan penganiayaan oleh Meita Irianty terhadap anak-anak di daycare-nya, dengan adegan yang mencakup tindakan mencubit, memukul, dan menendang balita. Rekaman tersebut pertama kali diunggah oleh akun X @gianluigich pada 30 Juli 2024, dan terdiri dari tiga video.

Video pertama menunjukkan Meita Irianty memasuki sebuah kamar yang berisi dua balita dan batita. Terlihat balita tersebut menangis, sementara batita yang berada di dekatnya mencoba menolong. Dalam video tersebut, Meita Irianty tampaknya memukul anak batita berusia sekitar dua tahun yang awalnya merangkul bagian paha Tata Irianty. Meita Irianty kemudian memukul, mencubit, dan menendang anak batita tersebut, sehingga anak tersebut terjatuh dan menangis. Selain itu, Meita Irianty tampaknya mengunci kamar tersebut.

Video kedua, yang diambil dari rekaman CCTV pada 11 Juni 2024, menunjukkan Meita Irianty sedang menjaga balita di sebuah ruangan sambil mengatur matras bermain bayi. Dalam video tersebut, Meita Irianty terlihat menginjak balita yang sedang tiduran di kasur hingga membuatnya menangis.

Viralnya video ini menuai kecaman dari netizen, dengan banyak yang merasa tidak percaya bahwa Meita Irianty dapat melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak. Kasus dugaan penganiayaan ini terjadi di Depok, Jawa Barat, dan telah mengejutkan banyak orang.

Polisi Dalami Kasus Pemilik Daycare Aniaya Balita

Polisi Dalami Kasus Pemilik Daycare Aniaya Balita

Polres Metro Depok tengah menyelidiki kasus dugaan penganiayaan balita di sebuah tempat penitipan anak (daycare) di Harjamukti, Depok. Kasus ini terjadi pada 10 Juni 2024 namun baru dilaporkan ke polisi pada 24 Juli 2024. Laporan diterima pada Senin, 29 Juli 2024, dan saat ini masih dalam tahap pemeriksaan.

Polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk satpam dan orang tua korban, yang saat ini juga sedang diperiksa lebih lanjut. Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban, seorang balita berusia 2 tahun yang diserahkan ke daycare setiap hari, mengalami kekerasan fisik seperti ditendang dan dipukul.

Polisi masih menyelidiki apakah ada benda tajam yang digunakan dalam penganiayaan tersebut. Selain itu, polisi akan meneliti rekaman CCTV yang ada di lokasi daycare untuk mendapatkan bukti lebih lanjut. Saat ini, hanya ada satu korban, yaitu M (2).

Dinas Pendidikan Tinjau Lokasi Terkait Dugaan Penganiayaan

Dinas Pendidikan Tinjau Lokasi Terkait Dugaan Penganiayaan

Dinas Pendidikan Kota Depok segera melakukan pengecekan ke Wensen School, lokasi yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan. Sekolah yang terletak di Jalan Putri Tunggal, Harjamukti, Cimanggis, Depok tersebut tampak sepi dan tidak ada seorang pun yang terlihat di area sekolah pada saat itu.

Selain berfungsi sebagai sekolah, Wensen School juga menyediakan layanan penitipan anak (daycare). Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno, menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan mengenai kejadian tersebut dari lurah setempat. Berdasarkan informasi yang diterima, terdapat dua anak yang diduga menjadi korban.

Namun, pihak dinas tidak dapat menghubungi pihak sekolah atau yayasan karena sekolah tutup tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dinas Pendidikan berencana meminta klarifikasi dari penyelenggara pendidikan terkait peristiwa ini. Sutarno juga menyebutkan bahwa izin operasional dikeluarkan oleh DPMPTSP Kota Depok, sementara Dinas Pendidikan hanya memberikan rekomendasi.

Ia mengonfirmasi bahwa layanan daycare tidak termasuk dalam rekomendasi yang diberikan. Meskipun demikian, ternyata di lapangan ditemukan adanya layanan daycare. Sutarno mengakui bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah layanan daycare tersebut ilegal. Namun, ia memastikan bahwa izin sekolah telah dikeluarkan.

5 Fakta Terkait Kasus Pemilik Daycare Aniaya Anak Asuh di Depok

5 Fakta Terkait Kasus Pemilik Daycare Aniaya Anak Asuh di Depok

Baru-baru ini, kasus kekerasan terhadap anak di sebuah daycare di Depok telah mencuat dan menarik perhatian publik. Berikut adalah lima faktanya:

Kasus Terungkap Setelah Video Viral

    Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video yang menunjukkan kekerasan terhadap anak-anak di daycare tersebut viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemilik daycare terhadap anak-anak yang berada di bawah asuhannya.

    Keluarga Korban Bertanya, Namun Pihak Daycare Menolak Memberikan Penjelasan

    Saat pertama kali mengetahui bahwa tubuh MK penuh memar, Rizki langsung menghubungi pihak daycare untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Namun, pihak daycare menolak memberikan informasi yang diminta.

    Pelaku Diduga Seorang Influencer Parenting

    Leon Maulana Mirza Pasha, kuasa hukum ibu korban, mengungkapkan bahwa pelaku penganiayaan serta pemilik daycare adalah seorang influencer parenting yang dikenal dengan inisial MI.

    Guru Diminta Keluar Saat Penganiayaan Terjadi

    Ririn (bukan nama sebenarnya), salah seorang guru di daycare, mengungkapkan bahwa pelaku meminta para guru untuk keluar dari ruang kelas sebelum melancarkan aksi penganiayaan terhadap korban. Para guru biasanya mengajar dari pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

    Ketakutan Guru Terhadap Pelaku

    Meski mengetahui tentang penganiayaan tersebut, Ririn hanya bisa terdiam. MI dilaporkan sering mencubit MK saat korban menangis, yang sebenarnya adalah reaksi MK terhadap trauma yang disebabkan oleh MI. Sebelumnya, MK telah mengalami beberapa kali penganiayaan dari pelaku.

    Rekaman CCTV yang menunjukkan balita dianiaya di daycare adalah pengingat yang menyedihkan tentang pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan dan perlakuan tidak pantas. Masyarakat harus bersatu untuk memastikan bahwa semua anak mendapat perlindungan yang mereka butuhkan dan bahwa tindakan kekerasan tidak ditoleransi dalam bentuk apapun.

    Tinggalkan komentar